Namanya Kugy. Mungil, pengkhayal, dan berantakan.
Dari benaknya, mengalir untaian dongeng indah.
Keenan bekum pernah bertemu manusia seaneh itu.
...
Namanya Keenan. Cerdas, artistik, dan penuh kejutan.
Dari tangannya, mewujud lukisan-lukisan magis.
Kugy beum pernah bertemu manusia seajaib itu.
...
Dan kini mereka berhadapan di antara hamparan
misteri dan rintangan.
Akankah dongeng dan lukisan itu bersatu?
Akankan hati dan impian mereka bertemu?
Hari ini ...
Di tengah laut biru yang berteriak tenang, segugus tangan mungil meluncur keluar dari bibir kapal nelayan. Ia sengaja ikut menumpang demi menghanyutkan perahu kertasnya. Tidak dari empang. Tidak dari kali. Tidak dari sungai kecil. Kali ini ia ingin melepaskannya di tengah laut. Suratnya terakir untuk Neptunus.
Nus,
Tahunan ngga nulis surat ke markas. Jangan marah, ya.
Tapi kami memang mau berhenti jadi agen.
Tidak ada lagi rahasia. Tidak ada lagi mimpi.
Karena mimpi itu sudah kami jalani. Sekarang.
Selama-lamanya.
K&K
(dan satu lagi K kecil ... masih di perut )
Perahu kertas bergoyang sendirian. Perlahan ditinggalkan perahu kayu bertolah kembali ke bibir pantau, mengantarkan Kugy yang segera berlari turun memecah air. Seseorang sudah berdiri menunggunya dengan tangan terentang, siap merengkuh lalu mengangkat tubuh mungilnya ke udara. Keenan
... Perahu kertas bergoyang sendirian.
^_^
BalasHapussalam
mantaaab dach puisinya,,,,
BalasHapussemangat berkarya kawan :)